Tinggal didaerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat, keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan ekosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap serta infeksi, untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina (Septian, 2009).
Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu pathogen dan laktobasillus (bakteri baik) jika keseimbangan ini terganggu, baktei laktobasillus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh subur dan bakteri pathogen ekosistem vagina adalah penggunaan sabun pembersih organ intim yang terlalu sering. Sangat banyak pilihan produk pembersih vagina di pasaran, bahkan, hampir setiap hari bermunculan iklan yang menawarkan khasiat ampuh produk pembersih vagina itu. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar (Septian, 2009).
1) Yang berasal dari ekstrak daun sirih yang sangat efektif sebagai anti septik, membasmi jamur candida albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasillus sehingga keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
2) Produk - produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan providone. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping yang mengandung bahan ini adalah reaksi alergi berat. Biasanya mengandung providone iodine sekitar 1% yang tergolong antiseptik kuat.
3) Produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat laktoserum berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat - laktosa sebagai nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi menjaga tingkat PH di vagina pada kisaran 3,8 – 4,2.
Didalam vagina terdapat berbagai macam bakteri 95% laktobasillus, 5% Pathogen, dalam ekosistem vagina seimbang, bakteri pathogen tidak akan mengganggu. Misalnya tingkat keasaman menurun. Pertahanan alamiah turun dari rentan mengalami infeksi. (Junita, 2009)
Sedangkan penggunaan sabun pembersih vagina secara berlebihan, dapat mengurangi keasaman vagina, sehingga mudah terinfeksi pada area pribadi wanita. Karena sabun umumnya bersifat basa yang tidak sesuai dengan daerah pribadi yang bersifat asam (Septian, 2009)
b. Manfaat Cairan Pembersih Genetalia
Vaginal douche adalah proses membersihkan atau mencuci vagina (douching) dengan memakai air atau cairan pembersih lainnya dengan tujuan buat menghilangkan kuman dan bakteri yang ada pada area V kita. Selain itu, cairan pembersih ini juga banyak dipakai buat membersihkan area V kita pada saat menstruasi atau setelah masa menstruasi berakhir.
1) Membersihkan Sisa Darah Usai Menstruasi
Untuk membersihkan sisa-sisa darah di akhir masa menstruasi sebenarnya tidak memerlukan vaginal douche karena tubuh memiliki kemampuan sendiri untuk membersihkan vagina dengan mengeluarkan lendir.
2) Menghindari Kehamilan atau Penyakit Menular Seksual
Semprot vagina bukan merupakan kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan apalagi penularan penyakit seksual. Menyemprotkan air, cuka atau bahan lainnya ke dalam vagina bukan hanya akan tidak mencegah kehamilan, ini bahkan dapat menyebabkan infeksi jamur.
Sperma melewati leher rahim dalam hitungan detik, sehingga pada saat menggunakan semprot vagina, telur mungkin sudah dibuahi.
3) Mengurangi Bau Vagina
Wanita yang mengalami bau vagina membutuhkan diagnosa dokter yang tepat untuk menentukan penyebab bau tidak sedap yang mungkin bisa jadi merupakan tanda infeksi atau masalah serius lainnya. Menggunakan vaginal douche hanya akan mempersulit kondisi tersebut.
4) Merasa Bersih
Vagina tidak memerlukan pembersih semprot seperti vaginal douche karena vagina benar-benar memiliki kemampuan pemberihan sendiri.
5) Mengobati Infeksi jamur atau Infeksi Bakteri Kronis
Dokter mungkin akan meresepkan vaginal douche untuk kasus tertentu seperti infeksi jamur atau infeksi bakteri kronis. Tapi untuk kasus ini, semprot vagina harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
(Admin, 2011)
Pembersih vagina berupa antiseptik (iodine povidon, sirih, dll) hanya dapat digunakan dalam keadaan tertentu, yaitu apabila terjadi gatal atau infeksi.
c. Dampak Cairan Pembersih Genetalia
1) Penggunaan vaginal douche secara teratur juga dapat mengubah keseimbangan kimiawi halus di vagina dan membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.
2) Semprot vagina dapat menyebabkan bakteri baru masuk ke dalam vagina yang dapat menyebar sampai melalui rahim, leher rahim dan saluran tuba. Peneliti telah menemukan bahwa wanita yang melakukan semprot vagina secara teratur mengalami iritasi vagina dan infeksi seperti bacterial vaginosis dan peningkatan jumlah penyakit menular seksual.
3) Selanjutnya, penggunaan rutin semprot vagina dapat berisiko lebih tinggi secara signifikan mengembangkan penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease atau PID), yaitu suatu kondisi kronis yang dapat menyebabkan infertilitas atau bahkan kematian, jika tidak ditangani.
4) Bacterial vaginosis dan PID dapat menyebabkan dampak serius yang mempengaruhi pada kehamilan seperti infeksi pada bayi, masalah persalinan dan kelahiran prematur.
5) Untuk alasan ini, semprot vagina tidak lagi dianjurkan sebagai cara yang aman atau sehat untuk membersihkan vagina.
6) Satu-satunya cara yang aman dan sehat untuk membersihkan vagina adalah membiarkan vagina membersihkan dirinya sendiri. Keseimbangan kimiawi lembut vagina sangat sensitif dan mudah terganggu oleh bilas vagina rutin.
(Admin, 2011)
d. Cara Merawat Organ Intim Wanita Yang Baik dan Benar
Kebiasaan menjaga kebersihan organ - organ seksual atau reproduksi merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Apalagi kita tinggal di daerah tropis yang panas dan membuat kita berkeringat. Keringat ini membuat tubuh lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup seperti itulah bakteri mudah berkembang biak hingga menimbulkan bau dan penyakit. Karena itu kita harus menjaga, antara lain dengan cara :
1) Mandi dua kali sehari.
2) Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah buang air kecil dan buang air besar.
3) Mencuci bagian-bagian luar organ - organ seksual kita dengan air terutama selesai buang air kecil dan besar.
4) Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.
5) Hindari celana ketat karena dapat menyebabkan permukaan organ reproduksi mudah berkeringat.
6) Sebaiknya kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun karena menyerap keringat dengan baik.
7) Dianjurkan untuk mencukur / merapikan rambut kemaluan, jika tidak wilayah rahasia kita berpotensi ditumbuhi sejenis jamur atau kutu yang dapat menimbulkan gatal cara menjaga kebersihan saat menstruasi.
Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi karena itu kebersihan wilayah kewanitaan kita harus lebih dijaga karena kuman masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Untuk menjaga kebersihan gantilah pembalut secara teratur 3 sampai 4 kali sehari atau setelah buang air kecil dan mandi untuk menghindari pertumbuhan bakteri, sebaiknya pilih pembalut yang lembut, dapat menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang bikin alergi (Misalnya parfum atau Gel) dan dapat melekat dengan baik pada pakaian dalam (Septian, 2009).
e. Faktor yang menyebabkan remaja putri menggunakan cairan pembersih genetalia.
1) Faktor Intern
a) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang dimana perilaku yang didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku akan bersifat langgeng. Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang dapat berasal dari media masa elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat (Latipun,2003). Faktor hal ini adalah pengetahuan yang merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2005)
2) Faktor Ekstern
a) Lingkungan
Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu dan berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia (Purwanto,2003).
b) Keputihan
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah, keputihan fisiologis dijumpai pada keadaan menjelang menstruasi, pada saat keinginan seks meningkat dan pada waktu hamil, penyebab keputihan antara lain adanya infeksi, benda asing (Manuaba, 2002)
c) Membersihkan Sisa Darah Usai Menstruasi
Untuk membersihkan sisa-sisa darah di akhir masa menstruasi sebenarnya tidak memerlukan vaginal douche karena tubuh memiliki kemampuan sendiri untuk membersihkan vagina dengan mengeluarkan lendir.
d) Menghindari Kehamilan atau Penyakit Menular Seksual
Semprot vagina bukan merupakan kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan apalagi penularan penyakit seksual. Menyemprotkan air, cuka atau bahan lainnya ke dalam vagina bukan hanya akan tidak mencegah kehamilan, ini bahkan dapat menyebabkan infeksi jamur.
Sperma melewati leher rahim dalam hitungan detik, sehingga pada saat menggunakan semprot vagina, telur mungkin sudah dibuahi.
e) Mengurangi Bau Vagina
Wanita yang mengalami bau vagina membutuhkan diagnosa dokter yang tepat untuk menentukan penyebab bau tidak sedap yang mungkin bisa jadi merupakan tanda infeksi atau masalah serius lainnya. Menggunakan vaginal douche hanya akan mempersulit kondisi tersebut.
f) Merasa Bersih
Vagina tidak memerlukan pembersih semprot seperti vaginal douche karena vagina benar-benar memiliki kemampuan pemberihan sendiri.
g) Mengobati Infeksi jamur atau Infeksi Bakteri Kronis
Dokter mungkin akan meresepkan vaginal douche untuk kasus tertentu seperti infeksi jamur atau infeksi bakteri kronis. Tapi untuk kasus ini, semprot vagina harus dilakukan di bawah pengawasan dokter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar